Kawasaran bukan sekedar tari. Di dalamnya mengandung makna filosofis yang sangat dalam terkait dengan bagaimana Tou Minahasa memaknai hidup. Kedalaman makna filosofis dan sejarah Kawasaran ini dibedah dalam diskusi yang dilaksanakan Fakultas Ilmu Budaya Unsrat Manado, Senin 28 Maret 2022.
Rikson Karundeng (Peneliti PUKKAT) menjadi narasumber dalam diskusi tersebut, bersama dengan Rinto Taroreh, seorang seniman tradisi, pelestari Kawasaran dan penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI).
Kegiatan yang dimoderatori Dr. Ivan Kaundang, M. Hum ini sukses digelar sebagai salah satu kegiatan untuk merayakan Dies Natalis Ke-57 Fakultas Ilmu Budaya.