Selasa, 19 Juli 2022

Media, Keragaman dan Advokasi


Keragaman adalah niscaya. Secara positif, keragaman dalam masyarakat dipandang sebagai modal sosial untuk saling melengkapi dalam upaya mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan bersama. Namun sering ia dipandang negatif. Menjadi ancaman terhadap kemapanan dan kenyamanan para aktor yang membungkus diri dalam sebuah ideologi yang mendominasi.

Ideologi itu dipropaganda. Cara kerjanya adalah demikian: realitas dipotret dan dibahasakan sesuai kepentingan. Ia kemudian disebar melalui beragam media. Khalayak disuguhi standar, yang dari padanya segala sesuatu ditakar. Benar-salah, normal-tidak normal, etis-tidak etis, hitam-putih, sorga-neraka. Perspektif masyarakat terkonstruksi dalam lingkaran hegemoni wacana.

Patriarkhi dan Kapitalisme menjadi ideologi yang diaminkan orang. Padahal ia sangat rakus memakan korban, dan kelompok yang paling rentan menjadi mangsa adalah perempuan, anak, kelompok LGBTIQ, kaum difabel, masyarakat adat maupun penganut kepercayaan. 

Ini harus dilawan. Media harus menjadi alat perlawanan terhadap segala ideologi yang menindas. Mengedukasi masyarakat dan para jurnalis tentang perspektif keberagaman harus jadi prioritas. Media harus menjadi alat advokasi bagi mereka yang terdiskriminasi.

Dalam kesadaran itu sebuah diskusi digagas PUKKAT. Rekan-rekan jaringan terundang. Mas Thowik dari Serikat Jurnalis untuk Keragaman hadir memberi perspektif, bersama Iswan Sual, penghayat Lalang Rondor Malesung (Laroma) yang belum lama didera stigma dan kekerasan berupa penghancuran tempat beribadahnya bersama komunitas. Hadir juga Nedine Sulu, berbagi cerita tentang "Media sebagai Alat Advokasi Hak Masyarakat Adat. Riane Elean membahas "Media dan Keragaman Gender dan Seksualitas", dan Greenhill Weol membahas "Media online: Kecepatan dan Kekaburan". Puluhan orang hadir dalam diskusi yang dipandu Yonatan Kembuan ini.

Di akhir diskusi kami menyatakan dukungan terhadap kawan kami Iswan dan komunitasnya, dengan menyatakan komitmen menolak diskriminasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. #kamibersamalaroma (Riane)





 

Riane Elean

Author & Editor

""

0 komentar:

Posting Komentar