Rabu, 13 Juli 2022

Sopi: Hidup dan Spiritualitas

Sopi adalah minuman tradisional asal Minahasa yang diproduksi dari pohon nira/ enau/ aren atau dalam bahasa lokal disebut seho/akel. Minuman yang diwariskan oleh leluhur kita ini adalah "local genius" yang lahir dari persilangan antar peradaban Minahasa & Eropa. 

Sopi adalah minuman persahabatan & hospitalitas, bukan sumber pemicu kriminalitas, seperti dilabelkan pada nama "cap tikus".

Bagi tou Minahasa, terutama bagi para petani penghasil sopi, selain sebagai mata pencaharian dan sumber pokok ekonomi keluarga, sopi juga berguna untuk ramuan kesehatan, serta erat kaitannya dengan kehidupan religiositas umat. Melarang para petani memproduksi sopi sama halnya mencerabut mereka dari ruang hidup dan ikatan spiritualitas dengan Sang Pemberi Hidup. 

Jika ada masalah di hilir, jangan-jangan sumbernya dari hulu yang lain. 

Selama tiga hari, 8-10 Juli 2022, PUKKAT (Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur) bersama dengan mahasiswi/a STFT (Sekolah Tinggi Filsafat Teologi) Jakarta dan UKDW Yogyakarta, yang sedang melakukan  program "Social Immersion" selama dua bulan di tanah Minahasa, mengunjungi desa Malola, Kab. Minahasa Selatan, (sebelumnya di desa Wuwuk) dan berjumpa langsung dengan para petani di kebun lokasi pembuatan sopi, serta berdialog dengan mereka, juga dengan tokoh-tokoh masyarakat dan agama. Sebuah pengalaman subyektif-partisipatoris, yang tak hanya mengesankan melainkan juga menyentuh dan mendorong pada kerja-kerja advokasi ril. (Ruth Wangkai)


Riane Elean

Author & Editor

""

0 komentar:

Posting Komentar